Satu
Satu satu satu
(satu kenangan manis
di Kampung Air, Tuaran - 1978)
Satu
….satu…satu….satu….satu…..
satu satu bersatu
satu
satu
….satu….satu….satu….
bersatu
…..satu …… satu….
menyatu
dan
dua
dua ….dua
…..dan dua …..
mengerat setia
menempuh segala
berdua
dan
dua berdua
berdua di tepi
berdua di tengah
bersegi di sisi
bersegi di tengah
memanjang di bawah
terpacak teguh megah
alun lembut sesekali mengaum
menghidang lagu menghibur gundah
dan
akupun membuai lena
membayang mimpi melukis ceritera
wewarna hidup indah segala
seketika
di
Mpg, kks
1978
DINIHARI
Dinihari
kulihat rembulan
rembulan malu di balik awan
malu melihat senda gurauan
di bawah pepohonan
kutenung pada awan
bergumpal garang berarak segak
beriak lalu mengikut rentak
mengurung rembulan
dari pandangan
kucari kutelek pada bebintang
terlalu tinggi gemerlap terang
ku di sini tak berbayang
dan mataku mencari
merdu cengkerik mengalun mimpi
dondang unggas menjentik hati
pernah dulu saling berlagu
menyenyakkan tidurku
lahad datu
8683
buat hana r.
Buat Hana
bibir tak pernah berperi
seperti jejari mengukir janji
seperti mata mengerling sapa
seperti hati mencuit rasa
bibir tak pernah bersabda
seperti di kertas coretan tinta
seperti di bayu membawa rindu
seperti mimpi dimalam kelu
ketika sendiri membilang hari
tak pasti
bibir tak lagi berseri
semanis seindah seseri
sewaktu pertama bertentang mata
sewaktu pertama bertegur sapa
kuberdiri menyoal sendiri
untuk apa kerana apa helaian sutera
membungkus pesona melenyap madah syair seloka
memadam coretan wewarna dilukis bersama
dan
tertinggallah aku ternanti-nanti
madah kata di tangan ini
masih kugenggam kini
isyarasyid
nibong tabal
270809
Sunday, August 9, 2009
TRANSISI
Kuning……
……………merah
Kelabu.. .. ..
Kelam…
Menghitam tak berbayang
Di jeti sepi menghambat hehari
Menapak transisi demi transisi
Ke garis lintang di gigi alam
Mencoret biru melukis rindu
Bersyahdu
sayu
sakit
pedih ….. perit
aduh !!
mengerang mengaduh
mengenak rasa
mewarna transisi segala
hingga lelagu tua membisu
ditelan gerhana
sehingga di transisi ini
wewarna pedih perit terus meniti
melewati dan menanti akan detiknya
tiba si pawang setia menserapah
jampi nakhoda
Mpg,kk
1978

No comments:
Post a Comment